Oleh, Rustam
Pengadaan logistik untuk kebutuhan pemilu 2009 di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang semula dianggarkan Rp.15 miliar lebih ternyata dipangkas oleh KPU Pusat menjadi Rp.8 miliar lebih saja. Pengurangan anggaran itu dikarenakan adanya pengurangan volume dan jumlah kebutuhan.
Ketua KPUD Sultra Bosman mengatakan pengurangan volume dan jumlah kebutuhan logistik karena sebagian pengadaannya telah diambil alih oleh KPU pusat seperti pencetakan formulir seri C, D, DA, DB dan E untuk DPR-RI dan DPD-RI. KPUD Sultra tetap melakukan pencetakan formulir untuk kebutuhan DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
“Salah satu pengurangan pengadaan logistik adalah bilik suara. laporan awal ada 25.000 yang harus diadakan, namun setelah kami klarifikasi kembali ke daerah-daerah ternyata kita hanya kekurangan 19.841 bilik suara,” kata Bosman, Kamis (29/1).
Menurut Bosman, dengan berkurangnya anggaran, maka pengadaan logistik juga molor dari waktu yang ditetapkan oleh panitia lelang. Molornya pengadaan logistik tersebut juga disebabkan keterlambatan penyerahan DIPA dari KPU Pusat ke KPUD Sultra. Sementara proses pelelangan logistik seharusnya telah berakhir pekan lalu dan sudah dapat ditentukan pemenangnya.
“Sesuai jadwal kita semula, pendistribusian logistik sebenarnya berakhir 9 Maret. Tapi karena molor, maka pendistribusiannya kita undur hingga 24 Maret sudah harus didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota,” tandasnya.
Sementara itu untuk kebutuhan logisitk pemilu yang akan didakan KPUD Sultra meliputi formulir C dan D, kotak suara, bilik suara, sampul, tanda pengenal KPPS, saksi, dan petugas keamanan TPS, gembok, kantong plastic, karet pengikat suara, tali, stiker nomor kotak suara, spidol, ballpoint dan alat-alat pemberi tanda pilihan.
Jumat, 30 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar